Sarikaya selalu mengingatkan saya akan masa kecil yang ceria^__^
Rasanya yang manis lembut bagaikan meleleh di permukaan lidah.
Kalau Lebaran tiba, Sarikaya selalu menghiasi meja. Tak ketinggalan sepiring ketan putih sebagai pendampingnya.
Sekian tahun berlalu, kenangan akan masa kecil yang manis semanis sarikaya tak akan lekang oleh masa. So, saat saudariku datang dari Batam dan berlibur ke Jakarta, inilah saatnya untuk bernostalgia. kamipun memasak sarikaya dengan resep rekaan sendiri.
Berikut resepnya:
Telur ayam
Irisan halus gula aren
Santan kental
Gula pasir
Garam
Daun pandan
Cara memasaknya :
Dua cangkir telur ayam dikocok bersama dua cangkir irisan gula aren plus setengah cangkir gula pasir sampai mengembang. Kami menggunakan mikser untuk mengocoknya sampai mengembang.
Kalau di masa kecil dahulu, saya ingat Ibu kami menggunakan alat pengocok telur tradisional dari kawat yang melingkar seperti spiral.
Setelah adonan mengembang, lalu masukkan santan kental. Saya masukin satu cangkir saja. Tak lupa garam sejumput. Setelah diaduk rata lalu dimasukkan ke dalam wadah kaca. Wadah ini tahan panas karena itu pas banget dipakai untuk mengukus bahan sarikaya telor di dalam dandang.
Dandang yang sudah dipanaskan dibuka tutupnya. lalu adonan sarikaya di dalam pyrex dimasukkan ke dalam dandang. Terlebih dulu, hiasi permukaan sarikaya dengan daun pandan. Gunanya selain memberi aroma wangi juga mempermanis tampilannya.
Jangan lupa ya, tutup dandangnya dilapisi kain lap yang saya iket kencang. tujuannya supaya uap air saat mengukus sarikaya gak jatuh ke atas adonan sarikaya.
Setelah menunggu sekitar limabelas menitan, lalu saya cek apakah sarikaya sudah matang atau belum. Saya ingat dulu mendiang nenek menggunakan sebatang lidi. So, saya siapkan sebatang lidi bersih, lalu ditusukkan ke dalam sarikaya tadi. Jika adonannya sudah tak menempel. Berarti sarikayanya sudah matang.
Voila! ternyata sudah matang ^__^ Sarikaya telor siap dinikmati bersama ketan yang pulen. Tapi tunggu dingin dulu ya, kalau nggak nanti kamu batuk. Itu juga nasihat dari nenek ^__^
Rasanya yang manis lembut bagaikan meleleh di permukaan lidah.
Kalau Lebaran tiba, Sarikaya selalu menghiasi meja. Tak ketinggalan sepiring ketan putih sebagai pendampingnya.
Sekian tahun berlalu, kenangan akan masa kecil yang manis semanis sarikaya tak akan lekang oleh masa. So, saat saudariku datang dari Batam dan berlibur ke Jakarta, inilah saatnya untuk bernostalgia. kamipun memasak sarikaya dengan resep rekaan sendiri.
Berikut resepnya:
Telur ayam
Irisan halus gula aren
Santan kental
Gula pasir
Garam
Daun pandan
Cara memasaknya :
Dua cangkir telur ayam dikocok bersama dua cangkir irisan gula aren plus setengah cangkir gula pasir sampai mengembang. Kami menggunakan mikser untuk mengocoknya sampai mengembang.
Kalau di masa kecil dahulu, saya ingat Ibu kami menggunakan alat pengocok telur tradisional dari kawat yang melingkar seperti spiral.
Setelah adonan mengembang, lalu masukkan santan kental. Saya masukin satu cangkir saja. Tak lupa garam sejumput. Setelah diaduk rata lalu dimasukkan ke dalam wadah kaca. Wadah ini tahan panas karena itu pas banget dipakai untuk mengukus bahan sarikaya telor di dalam dandang.
Dandang yang sudah dipanaskan dibuka tutupnya. lalu adonan sarikaya di dalam pyrex dimasukkan ke dalam dandang. Terlebih dulu, hiasi permukaan sarikaya dengan daun pandan. Gunanya selain memberi aroma wangi juga mempermanis tampilannya.
Jangan lupa ya, tutup dandangnya dilapisi kain lap yang saya iket kencang. tujuannya supaya uap air saat mengukus sarikaya gak jatuh ke atas adonan sarikaya.
Setelah menunggu sekitar limabelas menitan, lalu saya cek apakah sarikaya sudah matang atau belum. Saya ingat dulu mendiang nenek menggunakan sebatang lidi. So, saya siapkan sebatang lidi bersih, lalu ditusukkan ke dalam sarikaya tadi. Jika adonannya sudah tak menempel. Berarti sarikayanya sudah matang.
Voila! ternyata sudah matang ^__^ Sarikaya telor siap dinikmati bersama ketan yang pulen. Tapi tunggu dingin dulu ya, kalau nggak nanti kamu batuk. Itu juga nasihat dari nenek ^__^
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini, mohon maaf karena komentar akan dimoderasi dulu. Mohon ditunggu kunjungan balik saya ^__^