Pada suatu pagi saat saya sedang bersepeda menuju lapak penjual nasi uduk, saya melihat seorang kakek sedang menggelar selembar plastik bening yang sudah lusuh dan keriput. Dia menyusun aneka kepingan CD bekas tanpa pembungkus berjejer di atas hamparan plastik tersebut. Saat saya mengamati lebih dekat. Melihat rambut panjang awut-awutan yang dimilikinya serta pakaian lusuh yang mungkin sudah berbulan-bulan dia pakai, saya yakin, itu kakek tua yang selama ini disangka orang gila oleh warga. Dia sering mangkal di emperan jalan depan SMA sembari memarkir gerobaknya yang penuh barang rombeng. tapi dia bukan penjual barang bekas. Karena saya gak pernah mendengar suaranya berteriak “barang bekas!” seperti para penjual barang bekas lainnya. Dan saya juga tak pernah menangkap ekspresi apapun di wajahnya yang penuh keriput, kecoklatan dihajar teriknya sinar mentari Jakarta itu. Makanya saya mengasumsikan dia
Healthy, Wealthy, Wise ^__^