Pintar Berinvestasi Saham bersama "Smart Investing at capital Market Mandiri Sekuritas " di Bursa Efek Indonesia
Belajar tentang investasi di bursa efek pada hari libur? Nggak salah
nih?
Ya. Pagi hari Sabtu ini bukan hanya sekedar weekend biasa. Hari ini 1 Muharram 1436 Hijriyah, Bo! Tahun
barunya umat Islam sedunia. Apalagi tadi malam bareng si bontot, daku ikutan nonton pawai obor sekelurahan
Menteng Atas. Wajar aja nih mata masih berasa agak sepet-sepet gimana gitu :P
Tapi karena sudah hafal doa menyambut tahun baru ini...
Tentu saja diriku harus malu, bila tidak berusaha untuk
menjadi lebih dari tahun-tahun sebelumnya.
Lebih dalam segala hal tentunya...
Lebih
banyak buku yang ditulis. Lebih banyak nulis di blog. Lebih banyak berbagi ilmu
dengan masyarakat. Lebih fokus ngurusin
anak-anak dan suami. Dan tentu saja lebih banyak income alias
cashflownya ;) Kalau bisa cash-nya nggak goyang-goyang alias flow with the river. Haha..!
Nah, salah satu cara untuk menambah income bagi emak-emak pengacara sepertiku ini ya investasilah. pilihannya terutama pada investasi yang fleksibel. Nggak menyita banyak waktu. Salah satu pilihannya adalah investasi saham di pasar
modal Indonesia.
Namun karena ilmu yang memang masih cetek. Diriku bersyukur banget bisa terpilih jadi undangan acara "Smart
Investing in Capital Market" yang digawangi oleh IDX, Mandiri Sekuritas, KSEI dan KPEI ini.
So pasti, nggak akan kusia-siakan kesempatan ini. IDX, here I
come!
9 : 00 wib
Akhirnya diriku yang kali ini minus my soulmate Gie tiba di lobby IDX tepat waktu. Sesuai dengan jadwal acara yang akan dimulai pada jam sembilan tepat. Namun ternyata IDX masih sepi, guys.
Baru beberapa teman dari komunitas KEB yang datang. Waktu luang ini pun diisi dengan kopdar dan ngopi pagi plus menikmati cemilan dari panitia bersama Shirley Schaf, Sri Komarudin dan Ranii Novariany ^__^
Sembari menunggu, kami dipersilahkan mengisi sejumlah form oleh panitia dari Mandiri Sekuritas. Psst! Semua undangan yang datang dapet voucher untuk belanja saham lho! Jadi nggak salah kan, kalau ngisi formnya penuh semangat 45! Merdeka! :D
Meski hari libur nasional ternyata semuanya tetap semangat untuk hadir untuk menimba ilmu tentang investasi cerdas di pasar modal, hal ini mendapat salut dari Mas Aji sang pembuka acara dari IDX.
Sesuai dengan judul acaranya yaitu "Smart Investing
in Capital Market" alias "Cerdas Berinvestasi di Pasar Modal", Mas Aji menegaskan mengenai pentingnya edukasi tentang investasi bagi masyarakat Indonesia.
Pertama karena sering kita mendengar atau mungkin pernah mengalami sendiri kasus-kasus
mengenai investasi bodong.Hal ini bukan karena si korban investasi bodong tak mau melakukan
investasi yang aman. Melainkan karena kurangnya pengetahuan atau wawasannya mengenai cara berinvestasi yang cerdas.
Jadi, edukasi mengenai bagaimana cara berinvestasi yang
benar dan sehat itu sangat penting. Untuk itulah acara ini digagas oleh IDX bersama Mandiri Sekuritas, KPEI dan KSEI. Harapannya adalah agar
masyarakat Indonesia mendapatkan tambahan pengetahuan sehingga menjadi semakin cerdas dalam berinvestasi di pasar modal.
Ikut serta berinvestasi di pasar modal Indonesia ini penting bagi masyarakat Indonesia karena pasar modal Indonesia terus maju dan berkembang pesat. Namun sayangnya hampir 80% keuntungan berinvestasi di pasar modal Indonesia hanya dinikmati oleh orang-orang atau
investor dari luar negeri. Seperti investor dari Asia, Eropa hingga Amerika.
Sementara keikutsertaan investor lokal di pasar modal Indonesia sangatlah
minim. Sungguh sayang sekali jika hal
ini terjadi. Karena kemajuan pasar modal Indonesia selayaknya juga dinikmati oleh
masyarakat Indonesia juga.
Setelah Mas Aji, ada Mbak Ira dari Mandiri Sekuritas yang ikut berbagi kisah awal hingga akhirnya ia ikut terjun berinvestasi saham di pasar modal
Indonesia.
Ternyata beliau ini merupakan PR di Mandiri
sekuritas. Dan sebagai PR tentu saja harus paham dong dengan pekerjaan yang
jadi wewenangnya. So, Mbak Ira nan cantik ini pun mulai belajar tentang saham.
Awalnya dengan
dibantu seorang teman, beliau memulai investasi saham. Hingga akhirnya dalam rentang
waktu satu tahun beliau bisa meraih profit hingga 30%. Dengan profit ini, si
mbak bisa bayarin uang sekolah anaknya yang saat itu mau masuk SMP plus berbagai
keperluan lainnya.
Tipsnya dalam berinvestasi saham adalah "do not
greedy" alias "jangan serakah". Karena kita sebagai seorang investor saham juga harus
bijak dalam berinvestasi.
So, kebayang kan berapa profit yang bisa diraih di dalam
investasi saham? Kalau nggak ya nggak mungkinlah para investor asing rame-rame ikut
menanamkan dana mereka di pasar modal Indonesia. Hanya saja, karena jumlah
mereka yang mencapai ¾ total jumlah investor itu dikhawatirkan akan berimbas
buruk pada pasar modal Indonesia. Bayangkan jika para
investor ini mendadak hengkang dari pasar modal Indonesia dengan membawa dana
mereka keluar negeri. Pasar modal Indonesia bisa goncang, lho. Karena itulah
diharapkan partisipasi dari masyarakat Indonesia, untuk mendukung pasar
modal Indonesia.
Apalagi saat ini dengan adanya kemajuan teknologi, masyarakat sudah sangat dipermudah jika hendak melakukan jual beli saham. Cukup
dengan modal internet dan gadget masing-masing, kita sudah bisa melakukan
transaksi saham dari mana saja. Sementara pilihan investasi di pasar modal Indonesia juga banyak ragamnya, tak terbatas pada saham saja. Selain saham ada
reksadana, sukuk, obligasi, dan sebagainya.
Mas Derry dari Divisi Edukasi IDX pun turut berbagi untuk menajamkan wawasan kita mengenai investasi di pasar modal.
Menurut Mas Derry, investasi itu identik dengan 3 I yaitu :
1.Insyaf
2.Irit
3.Investasi
Dimana ada saatnya seseorang harus insyaf dan
memulai mengelola keuangannya dengan baik termasuk melakukan investasi. Hidup
irit bukan berarti pelit. Dengan berinvestasi, kita tentu akan berusaha
membatasi pengeluaran-pengeluaran yang tak perlu. Dan lebih memilih untuk
menggunakan uang lebih yang kita miliki untuk investasi.
Dengan berinvestasi
saham, kita bisa memiliki perusahaan-perusahaan besar yang biasanya hanya bisa kita baca atau dengar namanya dari billboard raksasa di pinggir jalan raya, iklan di televisi atau media daring dan cetak saja.
Misalnya perusahaan telekomunikasi seperti Telkom. Jika kita membeli
saham Telkom, maka otomatis kita akan memiliki posisi sebagai investor di Telkom. Nah, sebagai investor Telkom, kita bisa mendapatkan pembagian keuntungan atau dividen setiap tahunnya dari perusahaan ini. Nominalnya tergantung dari jumlah saham yang kita beli.
Melakukan investasi bisa diibaratkan seperti menanam
sebuah pohon. Jika ingin pohon tersebut tumbuh
subur dan besar bahkan hingga berbuah banyak dan memberi manfaat buat
sekitarnya terutama penanamnya, maka kita tak boleh lupa memupuknya,merawatnya
dengan telaten dan menjaganya. Jika kita tak memahami investasi saham itu apa serta tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya, maka wajar saja kita akan memiliki persepsi yang keliru tentang
investasi saham.
Berinvestasi harus siap mental, modal dan ilmu. Berinvestasi
harus siap capek. Dimanapun juga di seluruh dunia yang namanya investasi apapun
jenisnya tak ada yang tidak memiliki potensi merugi.
Kuncinya ada pada kita sebagai sang investor, bagaimana caranya agar bisa meminimalisasi kerugian. Yaitu dengan melakukan smart
investing.
Mungkin ada yang bilang. Ah, investasi itu cuma buat
orang kaya saja. Apalagi saham, hanya orang yang memiliki uang berlebih yang bisa
membeli saham. Itu adalah persepsi yang keliru. Karena melalui
regulasi yang terus diperbarui, pemerintah melalui OJK bekerjasama dengan BEI,
KSEI dan KPEI membuat sejumlah kebijakan untuk melindungi para investor di
pasar modal Indonesia. Termasuk potensi untuk dicurangi karena investasi bodong.
Semua
saham yang listing atau terdaftar di bursa efek Indonesia merupakan saham-saham
pilihan yang sudah melalui proses seleksi untuk bisa masuk dalam listing. Demikian
juga dengan dana investor, dana yang dimiliki oleh para investor aman disimpan
di bank kustodian. Jadi tunggu apa lagi. Tak ada istilah terlambat untuk mulai
investasi dan tak ada istilah tunggu kaya dulu baru mulai investasi.
Awalnya kukira mantan presiden kita ini cuma pengen narsis aja nampil di acaranya negara-negara maju. Hehe peace Pak SBY :D
Untung ada Mas Dery yang ngasih penjelasan kalau Indonesia ternyata masuk di dalam kelompok G20 ini.
Hal ini disebabkan karena negara kita dinilai memiliki potensi yang besar di
dalam bidang ekonomi. Kelompok G20 ini, merupakan kelompok 20 negara dengan perekonomian terbesar di dunia, lho.
Indonesia masuk ke dalam negara dengan potensi ekonomi yang besar dilihat dari total pertumbuhan ekonomi penduduk kelas menengahnya.
Karena total jumlah uang yang dibelanjakan oleh penduduk kelas menengah Indonesia untuk membeli pakaian dan alas kaki saja mencapai 113,4 triliun rupiah pada tahun 2012. Belum lagi belanja barang rumah tangga dan jasa yang mencapai total 194,4 triliun rupiah. Bahkan total uang yang mereka belanjakan di luar negeri saja mencapai 59 triliun rupiah. Belum termasuk total uang yang dikeluarkan untuk biaya transportasi pada tahun 2012 senilai 238,6 triliun rupiah. Fantastis! Kenyataan ini membuktikan bahwa penduduk kelas menengah Indonesia sebenarnya memiliki kemampuan finansial yang memadai.
Tak salah jika IMF menaksir bahwa Indonesia akan menjadi salah satu dari lima negara besar di dunia yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar pada tahun 2030 nanti.
Demikian pula halnya dengan pasar modal Indonesia yang merupakan pasar modal dengan
perkembangan yang sangat pesat. Tak aneh jika banyak investor asing
yang masuk ke sini. Sementara potensi yang besar ini hanya baru dinikmati oleh
kurang dari 1 % orang Indonesia asli.
Jadi wajar jika IDX terus mengadakan edukasi
mengenai pasar modal kepada masyarakat. Yang penting adalah masyarakat melek
investasi dan mau belajar. Pelajari kinerja efek agar paham sehingga bisa meminimalisasi
kegagalan dalam investasi saham. Cara yang paling umum adalah dengan
mempelajari analisa teknikal dan fundamental. Pelajari kedua-duanya karena ini
penting demi kesuksesan kita di dalam berinvestasi di pasar modal.
Acara ini semakin bernas dengan kehadiran pemateri dari Bank Mandiri yaitu Mas Fad. Beliau berbagi ilmu mengenai cerdas berinvestasi.
Berbagai pertanyaan seperti:
Mengapa harus investasi
saham?
Jika kita hendak membeli saham perusahaan, apa yang
harus dilihat?
Semua dijelaskan dengan jelas dan gampang dicerna oleh Mas Fad. salah satunya adalah hal yang pertama kali harus dipertimbangkan saat memutuskan hendak
membeli saham sebuah perusahaan adalah dengan mengenali perusahaan pemilik
saham tersebut.
Apakah
perusahaan tersebut bagus pertumbuhannya? Apakah perusahaan tersebut memiliki
produk yang banyak digunakan orang dan selalu dibutuhkan? Apakah perusahaan
tersebut memiliki prospek atau masa depan yang cerah? Semua hal ini bisa dipelajari bahkan dengan cara yang sederhana.
Salah satu kiatnya adalah pilihlah saham perusahaan
yang paling dekat dengan kita. Misalnya sabun mandi apa yang kita gunakan setiap kali mandi, apa
merk odol yang kita pakai, air mineral merk apa yang kita minum setiap hari,
susu merk apa yang diminum oleh anggota keluarga kita, hingga hal-hal lainnya.
Yang paling penting adalah semua saham tersebut terdaftar
atau listing di Bursa Efek Indonesia. Disinilah pentingnya investasi cerdas.
Dengan memahami investasi saham, maka kita akan terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan. Kita sering mendengar orang bilang bahwa saham itu sama
dengan judi. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan mereka mengenai cara investasi
saham dengan cerdas.
Akibatnya rumor pun bisa mempengaruhi keputusah seseorang
untuk membeli saham. Sehingga keputusan investasi yang tak berdasar bisa jadi
menimbulkan kerugian tak terkira. Akibatnya orang menyalahkan investasi
sahamnya padahal kekeliruan terdapat pada cara melakukan investasi saham
tersebut.
TESTIMONI :
Pengalaman Mbak Venus:
Mbak Venus yang energik ini memulai berkenalan
dengan dunia saham dua tahun yang lalu. Tapi awalnya sih belum berani transaksi
karena merasa belum ada ilmunya. Kemudian beliau memulai dari reksadana, saham
campuran, logam mulia dan kemudian tetap belajar terus melalui sejumlah
buku-buku mengenai saham dan akhirnya salah seorang teman mengajarinya trading
saham.
Mbak Venus berkisah pernah mengalami keuntungan hingga 8% di bulan pertama tapi kemudian malah merugi di bulan kedua. Tapi, meski tak selalu untung Mbak Venus selalu bersyukur dan nggak kapok invest di saham. Beliau terus belajar dan selalu rutin bikin analisa sendiri.
Karena menurutnya hal ini penting sekali. Sekarang setelah menjalani selama dua tahunan, alhamdulillah profit dari hasil trading saham bisa bermanfaat buat bayar aneka cicilan. Mulai dari cicilan rumah, mobil hingga pesawat
pribadi ya Mbak Venus hehe :D
Pengalaman Mbak Vioni :
Tak jauh beda dengan Mbak Venus, Mbak Vioni .. maafkeun
kalau salah nama ya Mbak. Hehe... Sempat foto bertiga namun lupa konfirmasi nama,
padahal biasanya daku kepo deh :P
Jadi Mbak Vioni yang cantik ini memulai berkenalan
dengan investasi saham pada tahun 2012. Akibat pengaruh teman yang mengajaknya
untuk investasi di reksadana. Semula, Mbak Vioni merasa nyaman aja invest di reksadana karena
profitnya yang bisa mencapai 15-20%. Namun akhirnya beliau tertarik juga untuk
langsung terjun di saham setelah buka akun di Mandiri Sekuritas.
Prinsipnya, sah
sah aja berinvestasi selagi masih bisa bikin tidur nyaman. Karena sebenarnya
jual beli saham di pasar modal tak jauh beda dengan jual beli di pasar biasa.
Ada yang jual ada yang beli. Beli dengan harga murah lalu jual dengan harga
mahal. So simpel ;)
Bahkan putra beliau “Aan” yang saat itu baru berusia sebelas
tahun jadi tertarik untuk ikutan beli saham dengan uang sakunya sendiri karena
melihat mamanya yang masih asyik bermain dengan grafik di layar monitor kala orang-orang menikmati hari libur.
Menurut mama cantik ini, ibu-ibu adalah the best
trader karena bisa melihat keseharian. Seperti halnya Mas Fad bilang, "Pilihlah
saham dari perusahaan yang sering kita llihat di keseharian dan lekat dengan
kita."
Mbak Venus juga menambahkan bahwa yang penting adalah bukan modal gede tapi yang utama adalah belajar. Jangan hanya memikirkan bagaimana supaya bisa cepat kaya dari saham tapi belajar investasi pintar adalah yang utama. Kita juga harus berinvestasi waktu, banyak baca,
banyak belajar agar kita bisa menjalani smart investing.
Harga saham yang naik turun merupakan persepsi pasar
dan hal ini wajar. Jadi belilah saham
perusahaan yang memiliki fundamental bagus dan produknya dibutuhkan oleh
orang banyak dan akan terus dicari.
Nah, biar nggak takut rugi. Maka belajarlah sebelum trading saham. Karena sisi
psikologis juga akan sangat berpengaruh. Salah satu kiatnya adalah, cukup gunakanlah 10% saja dari total modal kita.
Misalnya kita punya dana 10 juta rupiah, gunakan dulu 10% nya untuk belajar trading saham. Setelah itu, setelah merasa nyaman, maka tambahin lagi dananya.
Yang penting jangan trading saham menggunakan utang.
Gunakan uang yang memang disengaja untuk investasi. Bukan uang belanja dapur atau uang
untuk keperluan primer lainnya.
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini, mohon maaf karena komentar akan dimoderasi dulu. Mohon ditunggu kunjungan balik saya ^__^