Adalah sebuah kesempatan yang sangat langka bagiku berkesempatan menghadiri ceramah ustad yang kondang lewat Youtube ini. Yaitu saat SDN Menteng Atas 11 Pagi, SDN Menteng Atas 12 Pagi, SDN Menteng Atas 13 Petang berkolaborasi mengadakan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw 1435 H.

Ustad Maulana akhirnya tiba juga di
SDN 11,12, 13 Menteng Atas setelah ditunggu-tunggu oleh para murid sejak jam 7
pagi. Ternyata pesawat beliau yang datang dari Palu dan kemudian ganti pesawat lagi di
Makassar, sempat tertunda sebelum akhirnya terbang ke Jakarta.
Alhamdulillah pada menit-menit menjelang adzan
dzuhur, Ustad Maulana tiba di sekolah kami. Wajahnya terlihat lelah namun segera
berganti bias penuh semangat saat melihat anak-anak masih tetap duduk rapih
menunggu kedatangan beliau. Ustad Maulana berkata bahwa anak-anak selalu
mendorongnya untuk semangat berdakwah karena majelis yang dihari oleh anak-anak
juga dihadiri oleh puluhan ribu malaikat. Beliau juga memohon maaf karena hanya
punya 10 menit bersama kami dan harus segera kembali untuk syuting di lokasi
Brimob Kelapa Dua.
Namun 10 menit itu sangat bernas. Sang
ustad berhasil membagikan ilmunya mengenai Rasulullah, tentang betapa beruntungnya sebenarnya para
anak yatim dan piatu meski mereka tak punya ayah atau ibu. Karena sesungguhnya anak yatim dan piatu mendapat keistimewaan dari Allah swt yaitu mereka tidak sempat durhaka atau melukai hati orangtua mereka, karena orangtua mereka telah mendahului mereka terlebih dahulu.
Contohlah Rasulullah saw yang terlahir sebagai anak yatim piatu tidaklah menjadi anak broken home yang tak kenal aturan dan selalu frustasi. Tapi beliau yang digembleng dengan penderitaan sedari kecil tetap menjalani hidup dengan senantiasa bertawakal pada Allah Swt. Anak yang terlahir tanpa ayah atau ibu yang sudah mendahului mereka kembali ke hadirat Illahi sungguh beruntung karena mereka tidak memiliki dosa pada orangtua mereka. Apalagi dosa pada ibu mereka.
Contohlah Rasulullah saw yang terlahir sebagai anak yatim piatu tidaklah menjadi anak broken home yang tak kenal aturan dan selalu frustasi. Tapi beliau yang digembleng dengan penderitaan sedari kecil tetap menjalani hidup dengan senantiasa bertawakal pada Allah Swt. Anak yang terlahir tanpa ayah atau ibu yang sudah mendahului mereka kembali ke hadirat Illahi sungguh beruntung karena mereka tidak memiliki dosa pada orangtua mereka. Apalagi dosa pada ibu mereka.
Sembari berdakwah, Ustad Maulana tetap tak
kehilangan sisi humorisnya. Namun dibalik kekonyolannya dan sikap kocak yang
ditunjukkannya saat dakwah di depan ratusan murid sekolah dasar, dapat terlihat jelas bahwa Ustad Maulana adalah seorang bijak yang pintar. Beliau berhasil membranding dirinya, menonjolkan kualitas dan sisi positif dirinya tanpa
menutupi-nutupi dengan hal yang palsu. Tanpa pencitraan istilah lainnya.
Ustad Maulana tidak malu mengakui bahwa
penampilan fisiknya tidaklah seganteng seorang peragawan atau aktor. Tapi, hal
itulah yang membuat beliau selalu dekat dihati dan senantiasa dirindu. Sikap
merakyatnya. Ustad, datang lagi yaa! Kehadiranmu senantiasa dinanti ^__^
Comments
Post a Comment
Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini, mohon maaf karena komentar akan dimoderasi dulu. Mohon ditunggu kunjungan balik saya ^__^